Ilustrasi- Merdeka.com
BANJARMASIN, BPOST - Hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP yang digelar serentak, Senin (22/4), berlangsung lancar. Berbeda dengan tingkat SMA yang masih memunculkan persoalan, di antaranya lembar jawaban yang di fotocopi tak bisa di-scan.
Sejumlah siswa SMP peserta UN di hari pertama mengaku gugup lantaran lembar jawaban tipis. "Pake tisu, soalnya keringetan takut robek. Sempat sakit perut saking gugupnya," tutur Ara. Siswa kelas XB SMPN 2 Banjarmasin.
Kepala SMPN 2, Arma A Yusni mengatakan secara keseluruhan UN berjalan lancar. Hanya saja satu amplop kekurangan soal. Hal itu sempat membuat kaget pengawas. Namun bisa diselesaikan karena adanya kelebihan soal di setiap amplop untuk ruang lainnya.
"Alhamdulillah bisa teratasi," ucapnya.
Isu kebocoran kunci jawaban merebak di beberapa SMP di Banjarmasin. Salah seorang walimurid mengungkapkan kepada Bpost, pembagian kunci jawaban terjadi antara lain di MTsN dan SMPN 28. Pemberi kunci jawaban yakni panitia UN.
Disebutkan dia, oknum panitia itu masuk ke tiap ruangan dan memberikan bocoran 20 paket soal secara terang-terangan. Cara memastikan kunci jawaban untuk paket yang benar diberikan tiga contoh soal, yakni soal nomor satu, 30, dan 50 beserta jawaban.
"Pengawas tak berbuat apa-apa. Kunci jawaban diberikan berupa lembaran. Siswa bisa memilih sesuai dengan paket soal yang ada," bebernya.
Dua pengawas UN di SMPN 28 Yulida dan Ngatiem dihubungi BPost enggan berkomentar. Yulida memilih menutup telepon ketika ditanya mengenai perihal kebocoran soal. Sementara Ngatiem meminta soal itu ditanyakan kepada pengawas lain.
"Jangan tanya saya. Cari yang lain aja," katanya.
Kepala SMPN 28 Saifudin Zuhri dikonfirmasi mengatakan tidak mungkin terjadi pembocoran karena ada pengawas dan pihak kepolisian.
"Tidak ada. Itu tidak jelas sumbernya. Di sana kan ada pengawas dan juga polisi," tegasnya.
Kadisdik Banjarmasin Nor Ipansyah mempertanyakan sumber dari kabar tersebut.
"Kata siapa ada bagi kunci jawaban, di SMP mana. Kalau ada siswa yang percaya, bisa merugikan siswa sendiri," tandasnya.
Soal Bocor
Kekacauan sempat terjadi dalam pelaksanaan UN di SMAN 1 Martapura ketika soal bahasa Inggris yang seyogyanya diujikan, Selasa (23/4), sempat dibagi-bagikan kepada peserta. Padahal, seharusnya jadwal hari Senin adalah materi soal Bahasa Indonesia.
Para siswa kelas XII kebingungan ketika hendak mengerjakan soal Bahasa Indonesia, ternyata lembar soal yang dihadapi adalah soal Bahasa Inggris. Belakangan --pengawas yang sempat dibuat bingung-- menemukan soal Bahasa Inggris masuk amplop untuk soal bahasa Indonesia yang mestinya diujikan Senin.
Panitia bertindak cepat dan mengambil soal bahasa Inggris yang sempat dibagikan kepada para siswa. Sejumlah siswa pun sempat melihat isi soal bahasa Inggris yang dibagikan walaupun tidak terlalu lama.
"Saya sempat melihat soalnya beda, ternyata soal bahasa Inggris masuk amplop Bahasa Indonesia," ucap Novi, siswa kelas XII.
Busera, kepala SMAN I Martapura mengakui kebocoran soal itu terjadi tanpa sengaja. "Untung saja tidak lama terjadi. Saya yakin siswa tak sempat membaca isi soal diberikan. Selain itu, belum tentu siswa dapat soal yang sama dikarenakan untuk satu ruangan ada 20 paket soal berbeda-beda," ucapnya.
Masalah itu, sebut dia, sudah dilaporkan ke Kadisdik Ruspan Noor yang kemarin mendampingi Bupati Sultan Khairul Saleh memantau pelaksanaan UN di SMAN 1 Martapura. "Soal tertukar hanya 10 buah. Ada cadangan soal dua jadi tinggal 8 diambil dari kelas lain," katanya.
LJK Rusak
Universitas Lambung Mangkurat yang dipercaya memeriksa lembar jawaban komputer (LJK) UN kebingungan lantaran banyaknya lembar jawaban yang difoto copy tidak dapat discan komputer.
Hadin Muhjad, ketua Pengawas UN Kalsel mengaku tidak tahu persis berapa jumlah LJK rusak yang belum dapat discan komputer. "Terbanyak dari Kabupaten Tanjung," ucapnya.
Sementara kiriman LJK fotocopy dari kabupaten lain mayoritas dapat discan. "Karena kendala itu, petugas perguruan tinggi terpaksa tidak dapat memeriksanya," ucapnya.
Pihaknya harus menunggu kiriman LJK asli dari pusat yang memakan waktu beberapa hari. Bila LJK asli datang, pihaknya juga harus memindah jawaban dari LJK fotocopy secara manual ke LJK asli.
Sekretaris Disdik Provinsi Kalsel Amka mengatakan, untuk pelaksanaan UN SMA dan SLTP secara umum lancar. "Jadwal sesuai ditetapkan, pun untuk soal tertukar bisa diatasi langsung. Kami mengapresiasi disdik kabupaten/kota, mereka siang malam bekerja dan giat memberi informasi terbaru," katanya.
Menurut ketua Panitia UN Kalsel ini, pemeriksaan LJK terus berlangsung di mana untuk tingkat SMA ditangani perguruan tinggi, untuk LJK SLTP ditangani Disdik provinsi. "Sore ini (kemarin) lembaran LJK sudah sampai di Disdik Kalsel," katanya.
Dari Rantau dilaporkan, pelaksanaan UN SMAN di Kota Binuang tertunda selama tiga jam lantaran soal Bahasa Indonesia untuk jurusan IPA tidak ada. Sebanyak 83 siswa kelas XII jurusan IPA baru bisa mengerjakan soal pada pukul 10.30 wita. Itu pun soal fotokopi.
Kepsek SMAN Binuang HM Nurdin membenarkan materi soal Bahasa Indonesia untuk jurusan IPA tertunda sekitar 3 jam, sebab soal tidak ada. "Akhirnya soal difotokopi, sehingga UN bisa dimulai," jelasnya seraya mengatakan untuk jurusan IPS lancar tidak ada masalah.
Penundaan pelaksanaan UN juga terjadi di MAN2 Rantau. UN baru dimulai sekitar jam 09.00 wita karena kekurangan soal Bahasa Indonesia. "Terpaksa kami tunda sekian jam hingga tibanya soal Bahasa Indonesia yang sedang difotokopi sebanyak 17 eksampler," jelas Kepala MAN2 Rantau Mz Waladi Rahmad.
Sementara di Banjarmasin, siswa peserta UN di MAN3 tidak lagi mengerjakan lembaran soal hasil foto copy. "Alhamdulillah seluruh siswa bisa merasai yang asli," kata Adnan, Kepala MAN 3 Banjarmasin. (kur/ris/dia/him/nic/has)