Candaan Fauzi Berujung Maut

Written By Unknown on Minggu, 14 Juli 2013 | 12.03

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Usai berbuka puasa, Salabiah (33) langsung syok. Dia sangat terkejut saat  mendapat kabar sang suami, Mahyu (35) tewas mengenaskan. Kepalanya tertembak senjata api.

Semalaman, Ibu dari Reva (4) itu terus menangis. Dia belum bisa menerima kenyataan suaminya 'berpulang' terlebih dulu. Apalagi, Mahyu mengembuskan napas karena ditembak rekan kerjanya.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di tempat kerja, Mahyu di stokpile Desa Pandansari, Kintap, Tanah Laut (Tala), Jumat (12/7) menjelang waktu berbuka puasa. Jenazah Mahyu yang bersimbah darah langsung dibawa ke Puskemas Kintap sebelum dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin agar dilakukan autopsi.

Malam itu, keluarga sangat berharap jenazah segera dipulangkan. Namun, harapan itu tidak terwujud. Jenazah baru dikirim ke RS Boejasin, Tala sebelum dipulangkan ke rumah duka, Desa Ranggang Luar, Pelaihari, Sabtu (13/7) pagi.

Berdasar informasi dari petugas RSUD Ulin, jenazah ternyata batal diautopsi. Memang, begitu tiba di kamar mayat, jenazah itu langsung dibawa ke ruang autopsi.

Akan tetapi tim medis tidak bisa melakukan autopsi itu karena tidak ada anggota keluarga yang memberi izin operasi itu dilakukan.

Apalagi saat itu, tidak ada anggota keluarga yang datang ke rumah sakit. Jenazah hanya didampingi seorang personel Polsek Kintap.

Akhirnya, setelah dilakukan koordinasi dengan keluarga, diputuskan tidak dilakukan autopsi. Keluarga menyatakan bisa menerima kematian Mahyu. Akhirnya sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah dipulangkan menggunakan ambulans.

Menunggu Buka

Kematian Mahyu sangat tragis. Hanya berawal dari keisengan dan candaan berlebihan dari rekannya, Akhmad Fauzi. Saat itu, keduanya sedang bercanda sembari menunggu waktu berbuka. Fauzi pun memainkan senjata api yang dibawanya.

Nahas, saat moncongnya mengarah ke kepala Mahyu, senjata itu meletus. Mahyu sontak terjengkang lalu ambruk dalam kondisi kepala berdarah. Melihat itu, Fauzi langsung meninggalkan lokasi.

Informasi yang diperoleh BPost dari sejumlah saksi mata dan warga setempat, senjata api yang dibuat mainan itu kabarnya milik atasan Fauzi.

"Keduanya saling kenal. Mereka bercanda, namun pelaku bercandanya kelewatan," ujar seorang warga.

Kepala Desa Kintapura (lokasinya dekat stockpile) Ishak mengaku tidak mengerti ada warga sipil yang bisa membawa senjata api. "Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Apalagi ada warga biasa yang memiliki senjata api. Kalau sesuai prosedur dan aturan yang berlaku, tidak masalah," ucap dia.

Mendapat laporan dari warga, personel Polres Tala dan Polsek Kintap langsung memburu pelaku. Saat dilakukan penyisiran oleh tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tala AKP AKP Arief Prasetya, senjata api yang diduga digunakan Fauzi ditemukan di pinggir sungai, sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian. Jenisnya Glock 17 Austria kaliber 9x19 dengan nomor seri NXL 434.

Selain senjata api itu, juga ditemukan satu proyektil, satu selongsong dan 11 butir peluru tajam. Serta uang tunai sebanyak 20 juta yang di dalam tas.

Malam itu juga Fauzi bisa dibekuk di asrama depan Kompi Senapan C Pelaihari. Dia berencana 'terbang' ke Surabaya.

"Kami masih melakukan pendalaman kasus. Dari mana pelaku mendapatkannya? Yang jelas senjata itu tidak memiliki izin resmi," tegas Arief. (ryn/arl)

Story Highlights
- Mahyu dan Akhmad Fauzi bercanda di stockpile
- Fauzi mengeluarkan senjata api untuk dijadikan mainan
- Saat moncong mengarah ke kepala Mahyu, senjata meletus
- Mahyu langsung tewas, Fauzi kabur
- Senjata api ditemukan di pinggir sungai
- Fauzi ditangkap saat hendak 'terbang' ke Surabaya


Anda sedang membaca artikel tentang

Candaan Fauzi Berujung Maut

Dengan url

http://banjarberita.blogspot.com/2013/07/candaan-fauzi-berujung-maut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Candaan Fauzi Berujung Maut

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Candaan Fauzi Berujung Maut

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger