Kepala Disdik Kalsel, H Ngadimun- Nia Kurniawan/BPost
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pengiriman naskah soal ujian nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA yang dicetak PT Ghalia Indonesia Printing, Ciawi, Bogor, Jabar, makin amburadul. Selain lagi-lagi dicicil dan tidak lengkap susunannya, dokumen administrasi kiriman pun tercecer. Paket naskah soal tertahan berjam-jam di kargo Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.
Kekacauan pengiriman dari percetakan berdampak pada distribusi soal, terlebih untuk sekolah-sekolah yang secara geografis sulit dijangkau menggunakan alat transportasi darat.
Akhirnya, setelah melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) beberapa provinsi, Kemendikbud memutuskan mengundurkan jadwal UN, dari Senin (15/4) menjadi Rabu (17/4).
Imbasnya, jadwal UN menjadi carut marut. Jadwal mata pelajaran yang diujikan pun bergeser. Mata pelajaran yang diujikan pada Senin dipindah ke Jumat (lihat tabel).
Jadwal baru itu diberlakukan untuk wilayah tengah yang terdiri atas 11 provinsi seperti Kalsel, Kalteng, Kaltim, NTB dan NTT. "Kemendikbud sudah menggelar rapat dan memutuskan UN diundur jadwalnya. Dimulai Rabu. Senin, Selasa kosong, tidak ada ujian," tegas Kepala Disdik Kalsel, H Ngadimun kepada BPost di Bandara Syamsudin Noor, Sabtu (13/4).
Kejengkelan dan keresahan tergambar di wajah Ngadimun. Didampingi Sekretaris Disdik Kalsel H Amka, perwakilan Unlam dan kepolisian, berjam-jam dia menunggu kedatangan paket soal.
Namun, harapan beresnya masalah seketika buyar, saat paket naskah soal itu datang sekitar pukul 13.00 Wita. Betapa tidak, yang datang cuma 26 koli dari 47 koli.
Soal yang datang hanya untuk sebagian sekolah di Kotabaru dan Banjarmasin serta seluruh sekolah di Batola, Banjar dan Banjarbaru.
Sementara untuk sekolah di kawasan Banua Anam, Tanahbumbu dan Tanahlaut belum ada. Kedatangannya pun belum bisa dipastikan.
Seperti kiriman sebelumnya, kemasan paket dokumen negara itu sangat mengenaskan. Bahkan ada kardus yang agak terkoyak dan tali pengikatnya putus.
Masalah lain muncul karena paket itu tidak bisa langsung dibawa ke Gudang Area IX Kalimantan PT POS Indonesia. Pasalnya, dokumen pengirimannya tidak lengkap sehingga 'ditahan' pertugas bandara di terminal kargo.
Upaya melobi pun dilakukan tetapi pengelola bandara tidak mengizinkan karena hal tersebut sudah menjadi ketentuan yang harus ditaati. Akhirnya, paket itudibiarkan dengan penjagaan ketat polisi.
"Sudah jadwal kedatangannya tidak jelas, paketnya tidak jelas. Beda-beda ekspedisinya sampai soal dan kami terlunta-lunta begini. Sudah puluhan tahun saya menangani UN, baru kali ini yang parah. Tidak habis pikir saya," tegas Ngadimun.
Dia menegaskan akan melakukan evaluasi sekaligus meminta pada tahun-tahun berikutnya pencetakan soal dikerjakan oleh perusahaan lokal yang memenuhi syarat.
"Akan saya sampaikan saat evaluasi, ingin di percetakan di daerah saja. Pasti mampu kok, buktinya beberapa tahun lalu mampu saja. Aman, lancar dan lebih cepat. Pokoknya harus dipercayakan ke daerah," tegas Ngadimun.
Tak hanya pencetakan, dia juga akan mengusulkan agar penganggaran diserahkan ke daerah.
"Akan saya laporkan ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pokoknya sistem agar diperbaiki, kembalikan ke daerah. Pemerintah pusat juga harus menunjuk percetakan di daerah melalui suatu MoU (memorandum of understanding)," ucap dia.
Amka pun geram. Apalagi dia harus bolak-balik datang ke bandara karena tidak ada kepastian kedatangan paket.
"Pagi-pagi sudah meluncur. Tadinya mau ke kargo bandara, sekalinya baru setengah jalan dikabarkan soal tidak datang pagi tapi sore. Sekarang (kemarin) sore datang kondisinya juga sama, soal tidak lengkap dan lebih bermasalah. Pendistribusian soal sudah dalam kondisi kritis," katanya.
Pernyataan keras dilontarkan Asisten Manajer Penjualan Area IX Kalimantan PT POS Indonesia, Adrian Kurniawan .
Dia menuding PT Ghalia menggunakan perusahaan ekspedisi yang tidak jelas. "Makanya tertahan di kargo, karena tidak jelas surat tugasnya. ID card saja tidak ada. Padahal ini rahasia negara," tegas dia. (kur/lis)
Jadwal Baru UN 2013
SMA/MA
- Rabu (17/4): Matematika (semua program)
- Kamis (18/4): 1. Kimia (IPA), Sosiologi (IPS), Antropologi (Bahasa), Fikih (MA) 2. Biologi (IPA), Geografi (IPS), Sastra Indonesia (Bahasa) , Hadis (MA)
- Jumat (19/4): Bahasa Indonesia (semua program)
- Senin (22/4): 1. Fisika (IPA), Ekonomi (IPS), Bahasa Asing (Bahasa), Tafsir (MA) 2. Bahasa Inggris (semua program)
SMK/SMALB
- Rabu (17/4): Matematika
- Jumat ( 19/4): Bahasa Indonesia
- Senin (22/4): Bahasa Inggris
Anda sedang membaca artikel tentang
Ujian Nasional Kalsel Diundur
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2013/04/ujian-nasional-kalsel-diundur.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ujian Nasional Kalsel Diundur
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar