Peringatan untuk Kaum Pria Jika Penis Bengkok dan Nyeri

Written By Unknown on Kamis, 05 Februari 2015 | 12.03

BANJARMASINPOST.CO.ID – Lain priapisme lain pula peyronies disease. Penyakit yang disebut belakangan menyerang dan merusak otot atau kulit di tubuh penis.

"Penyakit ini sebenarnya merupakan reaksi autoimun tubuh. Ada bagian dari penis yang membentuk jaringan parut dan mengeras," ucap Dr. dr. Nur Rasyid, ahli urologi dari Rumah Sakit Asri. Akibatnya, timbul rasa nyeri, keras, besar, dan penis bengkok tidak normal ketika ereksi. Kebanyakan orang menyebut penyakit ini sebagai penis bengkok. Bengkoknya bisa ke atas (ke arah perut) ke bawah, atau malah bengkok ke kiri atau kanan.

Sebenarnya penis memang tidak harus lurus benar seperti laras senjata. Bengkok-bengkok sedikit ketika ereksi, bolehlah. Bahkan sebenarnya wajar jika penis rada bengkok. Kondisi ini dianggap normal selama tidak ada keluhan sakit dan fungsinya tetap normal. Tapi kalau derajat bengkoknya sudah kelewatan dan disertai rasa sakit (nyeri) yang berlebihan, si pemilik sudah sepatutnya mulai curiga. Apalagi kalau di penis juga ditemukan gumpalan atau benjolan bengkak yang memerah.

Penyakit ini kemungkinan besar akibat trauma atau cedera penis ketika melakukan aktivitas seksual meskipun banyak penderita sering tidak menyadari trauma atau cedera itu. Atau, karena benturan benda keras hingga menyebabkan pendarahan dalam di sekitar otot yang terbentur itu. Kemungkinan lainnya, karena infeksi bakteri, kuman, ataupun virus.

Akibat benturan, bagian luar otot batang penis menjadi rusak dan akan berubah menjadi jaringan ikat (kulit menebal seperti bekas luka). Bagian tersebut kemudian menarik otot atau kulit penis ke satu titik. Karena itulah, ketika ereksi penis tidak bisa menegang secara merata sehingga hasilnya menjadi bengkok.

Untungnya tingkat kesuburan pria tak terganggu meski penisnya bengkok. Tapi kualitas hubungan seks pastinya menurun. Hubungan sksual menjadi menyakitkan atau sulit dilakukan, jalan keluar sperma menjadi tidak mulus, ejakulasi jadi terhambat. Sudah tentu membuat pria tersebut sulit membuahi pasangannya meski kualitas spermanya bagus.

"Walau kualitas sperma bagus, dengan kondisi penis seperti itu akan sulit untuk membuahi," sahut Nur Rasyid. Efek lainnya, penderitaan psikologis si penderita bisa berujung pada disfungsi ereksi. Peyronies disease bisa sembuh dengan sendirinya tanpa obat dalam waktu 6 – 12 bulan, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Data menunjukkan, tanpa penanganan medis, 12 – 13% penderita akan kembali pulih, 40 – 50% memburuk, dan sisanya tidak pulih tapi juga tidak memburuk.

Kalaupun penis tidak lempeng juga, tindakan medis perlu dilakukan. Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah menelusuri penyebabnya. Pada kasus yang ringa, penanganannya cukup dilakukan pemberian obat hormonal dan vitamin. Untuk kasus yang parah, bisa saja dibutuhkan tindakan bedah. Di Eropa ada sebuah teknik operasi yang cukup efektif dalam mengurangi kebengkokan dan mengembalikan fungsi seksual. Teknik Leriche namanya. Dalam operasi dengan teknik ini, jaringan ikatnya dibenahi sehingga penis tidak tertarik ke satu titik.


Anda sedang membaca artikel tentang

Peringatan untuk Kaum Pria Jika Penis Bengkok dan Nyeri

Dengan url

http://banjarberita.blogspot.com/2015/02/peringatan-untuk-kaum-pria-jika-penis.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Peringatan untuk Kaum Pria Jika Penis Bengkok dan Nyeri

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Peringatan untuk Kaum Pria Jika Penis Bengkok dan Nyeri

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger