BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Inilah yang sering menjadi semacam simalakama bagi seorang ustad ketika pembahasan materi dakwahnya yang mau tidak mau harus menyinggung sisi anatomi perempuan, di hadapan jamaah ibu-ibu pula.
Apalagi untuk materi fikih, penyebutan ini kerap tidak bisa dihindari. Lalu bagaimana kiat mereka agar tidak terkesan vulgar?
Ini cerita Hj Nurul, yang mejadi jamaah beberapa majelis taklim di Kota Banjarmasin yang dipimpin ustad.
"Memang adakalanya terjadi materi dakwah menyinggung hal ini," ujar perempuan ini.
Biasanya, menurutnya, tidak hanya seorang atau ustad yang menggunakan istilah-istilah dalam ilmu geografi untuk menggantikan sebutan sensitif pada ilmu anatalog, tetapi memang banyak.
"Misalnya, untuk menyebut dada perempuan, diganti dengan istilah Gunung Uhud.Sehingga tidak terkesan vulgar bahkan yang justru menjadi bahan tertawaan. Selingan humor yang cerdas," jelas ibu ini.
Tentu saja silat kata seperti ini memerlukan keterampilan khusus dalam berkomunikasi yang tidak dimilki semua ustad.
Anda sedang membaca artikel tentang
Hindari Kesan Vulgar, Ustad Istilahkan Gunung Uhud untuk Dada Perempuan
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2015/03/hindari-kesan-vulgar-ustad-istilahkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hindari Kesan Vulgar, Ustad Istilahkan Gunung Uhud untuk Dada Perempuan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hindari Kesan Vulgar, Ustad Istilahkan Gunung Uhud untuk Dada Perempuan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar