BANJARMASINPOST.CO.ID, JAMBI - Kabupaten Merangin terus memaksimalkan potensi batu akik jenis Sungkai yang dimilikinya. Melalui berbagai pameran, kini pamor batu Sungkai terus meroket, bahkan ada yang harganya menembus miliaran rupiah.
Batu Sungkai sendiri merupakan batu fosil yang terbentuk karena proses alam ini disebut-sebut hanya terdapat di Kabupaten Merangin. Batu yang mengalami proses ratusan tahun ini kemudian diolah menjadi perhiasan bernilai tinggi.
Pada festival batu akik Sumatera Open di Merangin yang hingga saat ini masih berlansung, harga batu Sungkai sangat fantastis. Untuk bahan mentahnya saja batu sungkai dibanderol mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 70 juta perbongkahnya.
Sedangkan Sungkai yang sudah diolah menjadi batu cincin dan liontin, harganya tak kalah mahal dengan batu akik yang sudah lama booming. Untuk harga batu cincin siap dipasang dibanderol paling mulai Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah. Sementara harga liontin batu Sungkai dibanderol dikisaran jutaan rupiah.
Yang fantastis dari sekian banyak batu Sungkai yang ditawarkan, adalah milik seorang warga yang dipanggil Gondrong. Sebuah liontin dari batu Sungkai miliknya ia tawarkan dengan harga cukup fantastis. Gondrong bahkan menyebut dengan angka miliaran rupiah.
Dituturkan Gondrong, Ia menawarkan liontin miliknya seharga Rp 7 M karena motif yang tidak ada duanya. Liontin miliknya 3 demensi, yang satu demensinya diakuinya bergambar Bunda Maria.
"100 persen saya jaminannya, kalau liontin punya saya tidak ada duanya. Ada 3 demensi, dari satu sisi terlihat wanita melayang, satu sisinya gambar orang tua berkumis dan demesi lainnya seperti Bunda Maria," jelasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Batu Sungkai Dibanderol Hingga Miliaran Rupiah
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2015/03/batu-sungkai-dibanderol-hingga-miliaran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Batu Sungkai Dibanderol Hingga Miliaran Rupiah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Batu Sungkai Dibanderol Hingga Miliaran Rupiah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar