BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Walau harga kedele melambung dampak kenaikan nilai tukar dolar Amerika terhadap Rupiah, tidak membuat produsen tempe di Banua buru-buru ikut menaikkan harga per potong di pasaran pasar-pasar tradisional.
Harga per bungkus pelastik yang biasanya Rp 1.500 di pasar tradisional hingga Jumat (19/12/2014) masih tidak mengalami perubahan. Begitu pula untuk tempe bungkus daun berukuran bulat tetap pada angka Rp 3 ribu per butir.
"Nggak naik Bu harganya tetap saja," ujar Lasmi penjual tempe di pasar tradisional di Banjarmasin.
Masih standarnya harga tempe potong di pasaran tradisional ini melegakan para konsumen khususnya ibu-ibu yang biasanya menjadi pembeli terbanyak. "Alhamdulillah tidak ikutan naik, walau di Jawa menurut berita di televisi harga tempe merangkak naik," ujar seorang ibu.
Walau belum mengalami kenaikkan, namun kalau diperhatikan kemasan tempe-tempe potong yang diperdagangkan di pasar-pasar tradsional di Banjarmasin itu mengalami perubahan kualitas. Kalau biasanya tempe bungkus pelatik yang tertera harga Rp 1.250 itu terasa kencang ketika kita tekan, kini agak longgar.
"Boleh jadi kedelenya dikurangi Bu, kalau kita kan hanya membeli dari pedagang besar tempe lalu menjualnya. Untuk satu bungkus pelastik ini untung Rp 250," ujar pedagang setiap ditanya masalah ini.
Tempe merupakan salah satu bahan kuliner favorit di Indonesia yang bahan dasarnya terdiri hanya dari kacang kedele. Sementara di pasaran Tanah Air kedele produksi dalam negeri jauh dari mencukupi sehingga dipasok melalui pasar Amerika.
Ketika nilai dolar Amerika mengalami kenaikkan luar biasa terhadap Rupaih seperti terjadi sepekan ini, maka harga kacang kedele tak bisa dipertahankan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dolar Menguat Harga Tempe Tak Ikutan Naik
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2014/12/dolar-menguat-harga-tempe-tak-ikutan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dolar Menguat Harga Tempe Tak Ikutan Naik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dolar Menguat Harga Tempe Tak Ikutan Naik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar