Fashion Dikritik Makin Mirip Pornografi

Written By Unknown on Kamis, 28 November 2013 | 12.04

BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang model berpose dengan mulut terbuka, mata setengah tertutup, seolah ia sedang dalam keadaan terangsang. Ada juga foto seorang model yang berbaring dan kaki agak terbuka.

Itu bukanlah foto model pornografi, tetapi foto iklan produk parfum, tas, atau baju keluaran rumah mode ternama. Iklan produk tersebut bahkan bertebaran di mana-mana, mulai dari lembaran majalah, billboard, sampai iklan di televisi.

Tak heran jika Caryn Franklin, mantan pembawa acara The Clothes Show di BBC, mengatakan bahwa fashion kini menjadi cabang dari industri pornografi.

"Sejak kapan iklan busana wanita berubah dari yang sifatnya fun, bahkan memberdayakan perempuan, menjadi lebih mirip pornografi dan menargetkan remaja laki-laki dan perempuan, bukan wanita dewasa untuk membeli?" kata wanita yang sudah 30 tahun menjadi komentator gaya berbusana ini.

Kritikan pedas itu ia lontarkan karena ia sangat khawatir dengan efek foto-foto tersebut pada generasi muda. "Apa pesan yang akan diterima oleh gadis-gadis muda yang tumbuh dikelilingi oleh gambar semacam itu? Saya khawatir makin sering kita terpapar iklan itu, makin kita menganggapnya normal," ujarnya.

Salah satu iklan yang dikritiknya adalah iklan trench coat terbaru dari Burberry. Rosie Huntington-Whiteley, bintang iklan tersebut tampak berbaring menggunakan trench coat berwarna cokelat tanpa menggunakan dalaman apa pun. Foto itu memamerkan bagian dada, perut, dan pahanya.

"Foto ini tidak menjual fashion. Ini tak menjual apa pun selain seks," katanya tajam.

Kritikan terhadap gaya berbusana para selebriti yang menjadi idola remaja belakangan ini memang santer diberitakan. Terutama gaya Miley Cyrus dan Rihanna.

"Saya bersimpati pada gadis remaja yang terus didikte oleh industri fashion mengenai apa yang bernilai bagi seksualitas mereka, bukan pada kecerdasannya," ujarnya.

Franklin juga menilai penggunaan teknik airbrush sehingga kulit para model terlihat lebih mulus dan sempurna sebagai penipuan pada remaja. Menurutnya penggunaan teknik airbrush pada dunia modeling membuat kaum wanita terus menjadi objek.

Fotografer terkenal dari Amerika, Terry Richardson, yang banyak membuat foto iklan dan pria dibalik make over Miley Cyrus, menolak jika foto-fotonya disebut sebagai pornografi.

"Saya tidak membuat karya yang porno, semua orang merasa senang selama pemotretan," kilahnya.

Sayangnya, redaksi majalah fashion ternama seperti Vogue dan Harper's Bazaar seolah mendukung foto-foto tersebut dan beralasan foto tersebut sebagai sesuatu yang "edgy". Dalam dunia fashion, gaya edgy hampir mendekati gaya penyanyi rock namun dengan sentuhan klasik. Ini dimaksudkan untuk wanita yang berkepribadian kuat dan berani.

"Sebagai orangtua kita pantas khawatir. Jika anak muda sudah dibombardir dengan citra ideal yang tidak mungkin dan citra seksual yang mendorong mereka hanya berkonsentrasi agar tampak menarik secara seksual, mereka tak akan pernah mencapai potensi mereka," kata Franklin.

Ditambahkan olehnya, fashion lebih dari sekedar fashion. "Fashion membentuk opini. Fashion menjual lebih dari sekedar busana, ini juga menjual nilai dan standar, karenanya kita harus mendorong agar fashion kembali ke ranah kreatif," katanya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Fashion Dikritik Makin Mirip Pornografi

Dengan url

http://banjarberita.blogspot.com/2013/11/fashion-dikritik-makin-mirip-pornografi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Fashion Dikritik Makin Mirip Pornografi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Fashion Dikritik Makin Mirip Pornografi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger