BANJARMASINPOST.CO.ID, SUMEDANG - Pegawai honorer Pemkab Sumedang yang akan mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dimintai uang Rp 80 juta agar dapat lolos menjadi PNS. Pada 3 November nanti ada 3.314 pegawai honorer yang akan mengikuti tes CPNS .
"Salah seorang keluarga saya sudah menyerahkan uang karena percaya. Keluarga saya percaya karena yang menawarkan itu seorang PNS, dan mengaku dekat dengan pejabat di Badan Kepegawaian Daerah," kata salah seorang keluarga pegawai honorer yang akan ikut tes CPNS di Sumedang, Kamis (10/10/2013).
Menurutnya, sebagai tanda jadi, orang yang meminta uang Rp 80 juta itu memintai uang muka Rp 25 juta. "Dia mengatakan sisanya bisa dibayar kalau sudah lulus menjadi PNS, dan saudara saya itu memberikan uang Rp 25 juta sesuai permintaannya," ujarnya seraya meminta agar namanya tidak dipublikasikan.
Menurutnya, sudah ada dua orang yang sudah membayar uang tanda jadi itu. "Untuk meyakinkan korban, pelaku juga memberikan kuitansi sebagai tanda bahwa calon tersebut sudah membayar uang muka. Bahkan, pernah suatu hari, pelaku juga menelpon bahwa dirinya sedang berada dengan Bupati Sumedang di Yogyakarta," katanya lagi.
Bupati Sumedang, Endang Sukandar, langsung tertawa ketika dikabari bahwa namanya ada yang mencatut. Menurutnya, apa yang dilakukan oknum PNS dengan memintai para tenaga honorer uang untuk lolos menjadi PNS itu jelas sebuah penipuan. Bupati bahkan meminta penipu itu datang saja kepadanya jika membutuhkan uang.
"Sampaikan kepada dia, kalau mau uang datang saja kepada saya, nanti akan saya beri, daripada melakukan penipuan dan menjanjikan seseorang menjadi PNS," kata Endang di kantor Induk Pusat Pemerintahan (IPP), kemarin.
Bupati mengatakan, sejak dilantik menjadi bupati Juli lalu, belum sekalipun dirinya mengunjungi Yogyakarta. "Sejak Juli lalu, kalau pun pergi ke luar daerah sebagai Bupati, baru ke Surabaya dan Bali. Sejak dilantik, saya belum pernah lagi ke Yogyakarta," ulangnya.
Bupati mengatakan, para tenaga honorer harus sangat hati-hati menghadapi orang yang menawari mereka kesempatan untuk lolos menjadi PNS, apalagi dengan meminta imbalan sejumlah uang.
"Jangan sampai tertipu. Daripada menjadi PNS dengan cara menyogok seperti itu, lebih baik menjadi wirausaha saja, dan menggunakan uang yang akan dipakai untuk menyogok itu itu dipakai modal usaha," kata Endang.
Endang mengatakan, pada tahun ini Pemkab Sumedang sudah tak lagi membuka penerimaan tenaga honorer. Endang juga meminta semua SKPD untuk mematuhi itu. "Tidak boleh lagi menerima tenaga honorer," ujarnya.
Peringatan tentang masih adanya calo-calo yang mengaku dapat meloloskan seseorang menjadi PNS, sebelumnya juga sempat dikeluarkan Polda Jabar, Akhir September lalu. Salah satu modus calo CPNS, mengaku sebagai pegawai di lingkungan sebuah kementerian tertentu, lalu memberi arahan dengan meminta imbalan sejumlah uang. Namun, alih-alih lulus tes CPNS, para korban justru kehilangan sejumlah uang.
"Masyarakat harus lebih waspada. Jangan mudah terbujuk orang yang menawarkan diri bisa memasukan jadi PNS. Itu sudah jelas calo CPNS. Kalau pun ada, apalagi meminta uang dengan jumlah besar diminta untuk segera laporkan kepada kepolisian. Ke nomor saya juga boleh di 08126053927," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolda Jabar, saat itu.
Pada tes CPNS tahun ini pemerintah sebenarnya telah menggunakan sistem computer assisted test (CAT) untuk menekan praktik percaloan. Tahun ini, sebanyak 70 kementerian, lembaga pemerintah dan pemerintah daerah telah menerapkan sistem tersebut.
Anda sedang membaca artikel tentang
Alamak, Tarif Jadi PNS Rp 80 Juta
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2013/10/alamak-tarif-jadi-pns-rp-80-juta.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Alamak, Tarif Jadi PNS Rp 80 Juta
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Alamak, Tarif Jadi PNS Rp 80 Juta
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar