Jokowi Tertawa Diserang Amien

Written By Unknown on Jumat, 27 September 2013 | 12.03

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Suhu politik makin panas. Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais secara terbuka menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Dia menyamakan Jokowi dengan mantan Presiden Filipina, Joseph Estrada yang dipilih hanya karena faktor popularitas.

Meski diserang, Jokowi tidak mereaksinya secara keras. Dia menanggapinya secara santai. "Saya heran, dulu ada yang bilang saya orang ndeso, sekarang ada yang bilang saya mirip Estrada yang presiden artis. La, benar yang mana? Kok jadi bertolak belakang begini?" ujar dia di sela-sela acara Wahid Institute di Jakarta, Kamis (26/9).

Meski didesak pers, Jokowi tetap enggan mengomentari apalagi menyerang balik.

"Saya dibandingkan dengan Estrada? Ya, jelas saya lebih ganteng dong. Nggak ngerti saya soal-soal popularitas-popularitas. Urusan saya cuma kerja," katanya.

Jokowi yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini memang menjadi salah satu tokoh yang populer berkat aksi blusukannya. Kemunculannya yang lebih banyak berkantor di jalan menjadi fenomena. Tak hanya media dalam negeri, tidak sedikit media luar negeri yang secara khusus menyoroti aksi mantan wali kota Solo tersebut. Terakhir adalah media ternama,  New York Times.

Melalui artikel laporan khususberjudul Governor at Home on the Streets, sang penulis Joe Cochrane menggambarkan aksi Jokowi yang gemar berkeliling ke kawasan kumuh, pasar tradisional dan tempat lainnya untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi dari masyarakat. Hasil blusukan itu nantinya menjadi salah satu dasar kebijakannya sebagai gubernur. "Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya sering keluar dari kantor," tulis Cochrane.

Media tersebut juga menyebut Jokowi sebagai man of the people. Dia adalah calon paling kuat menjadi presiden menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2014. Tapi keputusan masih menunggu sikap Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Terkait serangan Amien, kader PDIP Eva K Sundari menilai hal tersebut adalah bentuk kebencian mantan ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) terhadap Jokowi bahkan PDIP. Pada 1999, Amien juga menggagas Poros Tengah untuk menjegal Megawati menjadi presiden, meskipun PDIP saat itu adalah partai pemenang pemilu.

Upaya itu berhasil mendudukkan (alm) Abdurrahman 'Gus Dur' Wahid sebagai presiden sementara Megawati hanya menjadi wapres. Namun, pada perkembangannya, Amien berzigzagpolitik melalui cara menggalang kekuatan di parlemen untuk menjatuhkan Gus Dur dari kursi kepresidenan.

"Saya amat kasihan karena Pak Amien tidak tahu kepantasan sehingga tak terlihat sebagai seorang negarawan. Saya pikir Pak Amien sudah dikuasai kebencian terhadap Jokowi dan PDIP sehingga justru merendahkan dirinya sendiri. Jadi sebaiknya kita mendoakan Pak Amien agar sehat kembali dan tenang, tidak emosional," katanya.

Saat memberi kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jateng,  Selasa (24/9), Amien menyamakan Jokowi dengan Estrada karena dipilih rakyat karena populer. Menurut dia, Estrada terpilih sebagai presiden karena popularitasnya sebagai bintang film namun, ia hanya bertahan beberapa bulan karena dikudeta dan digantikan Gloria Macapagal Arroyo.

"Joseph Estrada setiap malam kerjanya hanya mabuk, dan dia dipilih hanya berdasarkan popularitasnya. Jokowi memang tidak separah Joseph Estrada, tapi jangan memilih dia karena popularitasnya," kata Amien.

Tak hanya itu serangan Amien. Dia juga mengatakan, saat dipimpin Jokowi, Solo merupakan salah satu kota termiskin di Jateng. "Daerahnya masih banyak yang kumuh, hanya (Jalan) Slamet Riyadi saja yang bagus. Tapi Jokowi malah dinobatkan sebagai wali kota nomor tiga terbaik di muka bumi, mungkin hanya karena popularitas," ujar Amien yang juga pernah mempertanyakan nasionalisme Jokowi.

Pengamat politik Boni Hargens menyatakan Amien yang bergelar profesor, ternyata tidak memiliki logika berpikir yang cerdas. "Mereka lain. Estrada populer karena bintang film sementara Jokowi karena memiliki kepribadian yang baik dan berprestasi. Itu bentuk pembunuhan karakter yang tidak masuk akal. Memalukan ucapan itu keluar dari mulut seorang profesor," kata dia.

Pembelaan untuk Amien datang dari Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajat Wibowo. "Pak Amien sama sekali tidak bermaksud menyerang Jokowi secara pribadi. (Memilih pemimpin) juga harus mempertimbangkan gagasan, visi, kepemimpinan, dan integritas dari calon pemimpin," katanya.

Diakui Drajat, untuk bisa dipilih seseorang harus populer dulu. Namun, popularitas ini jangan sampai sekadar emosional. "Yang lebih substantif adalah melihat gagasan, visi, kepemimpinan, dan integritas calon pemimpin tersebut. Pak Amien terpanggil untuk memberikan edukasi politik agar demokrasi kita lebih mengedepankan gagasan dan hal-hal substantif ketimbang popularitas emosional," tutur Drajat. (tribunnews/ick/sam/fer/yog/tik)

Berubah-ubah Sikap
- 21 Agustus 2012: mengatakan predikat wali kota terbaik dunia untuk Jokowi, menyesatkan
- 8 Juli 2013: mendukung Jokowi diduetkan dengan Ketua Umum PAN, Hatta Radjasa dalam Pilpres 2014
- 12 September 2013: meragukan nasionalisme Jokowi dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri
- 24 September 2013: menyamakan Jokowi seperti Presiden Filipina Joseph Estrada yang dipilih karena populer


Anda sedang membaca artikel tentang

Jokowi Tertawa Diserang Amien

Dengan url

http://banjarberita.blogspot.com/2013/09/jokowi-tertawa-diserang-amien.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jokowi Tertawa Diserang Amien

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jokowi Tertawa Diserang Amien

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger