Telepon Anak Usai Ditembak

Written By Unknown on Minggu, 28 Juli 2013 | 12.03

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA  - Kesedihan menyelimuti keluarga anggota Satlantas Gambir Jakarta, Aipda Fatah Saktiyono (55).

Dia adalah korban penembakan oleh dua orang misterius saat melintas di  Jalan Cirendeu Raya, Pamulang, Tangerang, Banten, Sabtu (27/7) subuh. Akibat tembakan dari punggung tembus dada kiri itu, Fatah harus menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

"Bapak sudah sadarkan diri, cuma masih sesak dadanya," kata istri Fatah, Nurlela (31), malam tadi.

Menurut Nurlela, suaminya ditembak dari belakang oleh dua orang laki-laki berboncengan menggunakan sepeda motor jenis matik. Akibat tembakan itu, Fatah sontak jatuh dari sepeda motor.

Namun, dia masih sadar bahkan mampu menelepon salah seorang anaknya, Aldo (17). Namun, kepada anaknya itu, Fatah mengaku jatuh dari sepeda motor

Nurlela mengatakan, polisi menduga penembakan itu dilakukan karena dendam. Pasalnya, beberapa hari lalu, sepeda motor yang dikendarai Fatah menyerempet sepeda motor yang dikendarai dua perempuan.

"Kamis (25/7),  Bapak menyalip dua orang perempuan sampai jatuh, tapi sudah dikasih ganti rugi pengobatan. Cuma suami salah satu perempuan itu masih tidak terima. Dia meminta ganti rugi sepeda motor," ucapnya.

Pada Jumat sore (26/7), Nurlela mengaku sempat dihubungi oleh salah satu suami perempuan itu.

"Dia tanya jam berapa Bapak pulang. Suami perempuan itu juga tahu jam berangkat Bapak. Soalnya sewaktu di rumah sakit, Bapak pernah ngomong tiap hari berangkat kerja jam setengah lima pagi," ujar dia.

Sementara Ibunda Nurlaela, Suprapti mengatakan menantunya memaksaka diri tetap bekerja, meski tubuhnya masih sakit akibat kecelakaan itu.

"Kakinya bengkak, terkilir. Keluarga sudah menyuruhnya tidak masuk kerja dulu, tetapi Fatah tetap memaksakan diri karena harus bertugas. Katanya mau mengawal presiden yang ingin main golf," katanya.

Suprapti juga mengungkapkan pada 1 Juli 2013, menantunya itu mendapatkan promosi kenaikan pangkat menjadi Aipda.

"Naik pangkat saat HUT polisi. Kami juga baru selamatan, syukuran. Dia orangnya baik dan rajin. Rencananya pulang kampung ke Sumedang pas lebaran,tetapi malah ada musibah begini," ujar Suprapti.

Dia juga mengatakan, keluarga menduga Fatah sudah diintai dan dibuntutui sejak  keluar rumah.

"Takutnya sudah diikutin dari belakang, orangnya dua orang. Dari belakang menembaknya. Sementara Fatah tidak membawa senjata api," tegasnya.

Hingga malam tadi, polisi belum bisa memeriksa Fatah. "Belum bisa diperiksa hari ini, dia masih perlu pemulihan karena itu kami belum mengetahui motifnya. Yang pasti pelakunya dua orang mengendarai sepeda motor. Kami masih buru pelakunya," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.

Sementara Direktur Reskrimum Polres Jakarta Selatan Kombes Slamet Riyanto mengatakan saksi kejadian itu sangat minim, sehingga cukup sulit melacak pelakunya. Terlebih para saksi juga tidak ada yang mendengar suara letusan.

"Di sekitar lokasi ada bengkel 24 jam. Pekerjanya tidak ada yang mendengar suara letusan senjata. Satpam yang di sekitar lokasi juga tak mendengar suara tembakan," ucap Slamet sembari mengungkapkan berdasar pemeriksaan medis, posisi peluru pada satu sentimeter dari jantung.

Saat dihubungi Komisoner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan menilai kejadian itu merupakan pekerjaan rumah serius kepolisian. Penembakan itu juga menjadi buktipolisi sudah tak ditakuti lagi.

"Ini PR besar. Jika para pelaku kejahatan sudah tak takut polisi, muncul pertanyaan, apa yang diharapkan dari polisi? Tentunya, keamanan masyarakat akan dipertaruhkan," kata dia.

Karena itu, Edi mendesak polisi segera mengungkap kasus itu demi ketenangan masyarakat.

"Soal motif penembakan itu karena dendam atau masalah lain, kurang penting. Yang terpenting, masyarakat harus segera tahu penanganannya agar tidak waswas," tegasnya. (tribunnews/ter/kps/dtn/alb/rol)

Polisi ditembak orang misterius
- Pukul 05.30 Wita: Korban meninggalkan rumah menuju kantor. Tiba di Jalan Cirendeu Raya, depan sekolah Al Path, ditembak dari belakang oleh dua orang mengendarai sepeda motor jenis matik. Peluru kena punggung tembus dada kiri.
- Pukul 06.00 Wita:  Korban yang terjatuh dari sepeda motor menelepon salah seorang anaknya. Dia hanya mengaku terjatuh dari sepeda motor.
- Pukul 06.05 Wita: Saksi Nyoto Priyono melihat korban terduduk di depan Masjid Al Ikhsan. Nyoto langsung meminta satpam menghubungi polisi.
- Pukul 06.20 Wita: Korban dibawa RS Bhineka Gaplek
- Pukul 08.20 Wita: Korban dirujuk ke RS Polri.


Anda sedang membaca artikel tentang

Telepon Anak Usai Ditembak

Dengan url

http://banjarberita.blogspot.com/2013/07/telepon-anak-usai-ditembak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Telepon Anak Usai Ditembak

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Telepon Anak Usai Ditembak

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger