BANJARMASINPOST.CO.ID, FINAL ideal Piala Konfederasi 2013 tersaji. Pemegang juara Piala Dunia lima kali dan Piala Konfederasi tiga kali, Brasil, menantang juara bertahan Piala Dunia dan Eropa, Spanyol pada final bergengsi di stadion bersejarah, Maracana, Rio de Jenairo, Brasil, Senin (1/7) pagi.
Inilah pertandingan besar yang ditunggu-tunggu jutaan manusia dari seluruh penjuru dunia. "Bagi orang yang mencintai sepak bola ini adalah pertandingan besar," kata Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque, Sabtu (29/6).
Yang dinanti tentu atraksi-atraksi menarik dari pemain kedua tim yang sama-sama mengusung sepak bola menyerang.
Brasil akan tampil dengan karakter khas permainan jogo bonita alias permainan indah sementara Spanyol mengandalkan gaya tiki-taka yaitu permainan satu dua sentuhan.
"Kami tahu Spanyol mempraktikkan sepak bola indah, tapi kami optimistis bisa mengalahkan mereka," kata Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari.
Di bawah arahan Scolari, Brasil mampu tampil mengandalkan unit permainan sebagai satu kesatuan tim tanpa mengedepankan kemampuan individu.
Dua predator alami, Neymar dan Fred, dipercaya menempati pos lini depan. Neymar adalah sosok pendobrak pertahanan lawan dengan skill individu mumpuni. Sementara Fred adalah penyerang yang memiliki kemampuan finishing touch bagus.
Kehebatan lini depan Brasil kian bertambah dengan adanya penyerang berbadan kekar, Hulk.
Dalam formasi 4-2-3-1 yang menjadi pakem permainan Brasil, Scolari menempatkan gelandang cerdas, Oscar, sebagai pengatur irama permainan.
Dia diseimbangkan dengan gelandang double pivot Luiz Gustavo dan Paulinho, yang sama-sama kuat dalam bertahan dan menyerang.Tidak lupa kiper Julio Cesar, yang tak diragukan lagi pengalamannya.
Namun Del Bosque menegaskan negaranya justru ingin menciptakan era baru di Maracana.
Tim Matador berambisi menyamai pencapaian Brasil serta Perancis yang pernah merengkuh titel Piala Dunia, Piala Eropa/Copa America dan Piala Konfederasi.
"Era baru bakal dimulai pada Senin nanti di Maracana," ungkap dia.
Spanyol tak mengalami banyak perubahan meski ada beberapa evolusi dilakukan Del Bosque untuk melengkapi sistem permainan tiki-taka yang sudah dalam lima tahun belakangan sulit dipatahkan oleh tim manapun.
Andres Iniesta dan Xavi Hernandez masih menjadi ruh permainann Spanyol dari linitengah. Dua pemain ini adalah jenderal lapangan tengah yang sangat mengerti cara mengatur tempo dan irama permainan agar serasi di saat menyerang dan bertahan.
Keduanya diperkuat oleh gelandang bertahan yang sangat jeli dan teliti membaca permainan lawan. Dialah Sergio Busquets. Lini tengah Spanyol kembali mendapat tambahan tenaga dengan pulihnya kondisi Cesc Fabregas.
Gelandang Barcelona ini sudah bisa kembali berlatih setelah diistirahatkan saat menang adu penalti atas Italia di semifinal.
Yang menakjubkan dari Spanyol adalah kembalinya Fernando Torres sebagai penyerang utama. Dia bisa merebut kembali posisi inti setelah mampu mengembalikan sentuhannya sebagai seorang predator.
Tim Matador ingin mengikuti jejak Uruguay yang pernah 'mengubur' Brasil pada final Piala Dunia 1950 di Stadion Maracana. Saat itu Tim Samba tumbang 1-2 di depan 200 ribu pendukungnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Pertandingan Besar
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2013/06/ini-pertandingan-besar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Pertandingan Besar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar