Ilustrasi. Antrean BBM di SPBU Kota Palangkaraya. - kompas.com
News Analysis
EDY SUKARNO
Pengamat Hukum Unlam
BANJARMASINPOST.CO.ID - DUGAAN terjadinya tindakan preman dan oknum polisi yang 'memperjualbelikan' antrean pembeli solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), memang sulit dijerat hukum.
Tindakan kongkalikong antara preman dan oknum polisi itu hanya menyangkut persoalan moralitas, merupakan tindakan kurang terpuji dan merugikan orang lain. Sebab, siapa yang bersedia menyetor dalam jumlah lebih besar akan mendapat antrean lebih dekat dengan SPBU. Sebaliknya, yang tidak setor harus ngantre di lokasi yang lebih jauh.
Aksi itu seperti orang membeli tiket untuk menonton sepak bola. Mereka menyerobot antrean supaya bisa lebih cepat masuk stadion. Itu tidak dapat ditindak secara hukum.
Berbeda dengan orang yang melakukan penimbunan atau pengumpulan solar bersubsidi, kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. Tindakan tersebut bisa dijerat secara hukum.
Meskipun tidak bisa dijerat hukum, tindakan preman dan oknum polisi tersebut tidak etis dan kurang terpuji, karena yang hendak mendapatkan solar bukan hanya satu orang, tapi banyak orang.
Kasihan mereka yang tidak mau menyerahkan uang lalu ditempatkan di bagian belakang. Mereka bisa tidak kebagian solar karena sudah habis, sehingga kembali harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan solar.
Masalahnya, tidak menutup kemungkinan kendaraan pengantre itu mengangkut sembako atau kebutuhan orang banyak. Yang dirugikan menjadi sangat banyak. Dan, sangat disayangkan apabila memang ada oknum polisi yang terlibat.
Polisi yang ditugaskan di SPBU itu seharusnya mengatur dan mengelola antrean agar berjalan lancar dan tak terjadi penyerobotan, bukan justru bekerja sama dengan preman untuk mengambil manfaat melalui jalan yang keliru, demi kepentingan sendiri.
Petinggi kepolisian di daerah ini harus bertindak tegas terhadap anggotanya. Bila memang benar terlibat dalam pengaturan antrean dengan dibarengi setoran uang. Ini bukan hanya tidak memberi contoh yang baik di masyarakat, juga bakal merusak citra polisi.
Padahal, petinggi polri saat ini aktif berusaha memperbaiki citranya di mata masyarakat. (tim)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Persoalan Moral
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2013/05/ini-persoalan-moral.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Persoalan Moral
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar