"Pergerakan nilai tukar rupiah melemah tipis setelah inflasi bulanan di atas estimasi analis," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Minggu (3/1/2013).
Menurut Reza, kenaikan inflasi yang sudah berada di level tersebut diyakini masih akan sesuai dengan target pemerintah, yaitu pada kisaran 4 persen dengan plus minus 1 persen. "Ini tidak akan menjadi ancaman bagi suku bunga acuan (BI Rate)," ujarnya.
Reza memprediksi bahwa para pelaku pasar menilai Bank Indonesia (BI) tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat. Ia menilai pelemahan rupiah kemarin disebabkan kekhawatiran terhadap ekonomi lokal dan ekonomi internasional. Untunglah pelemahan rupiah itu tidak berlangsung sama. Hal ini dipengaruhi data dari HSBC yang telah mendapat sentimen positif dari rilis data manufaktur dari China.
Sekadar informasi, pada Jumat (1/2/2013), rupiah diperdagangkan anjlok ke level Rp 9.700 per dollar AS. Di hari sebelumnya, rupiah hanya turun tipis dari semula Rp 9.698 per dollar AS. Dalam sepekan, nilai tukar rupiah merosot 3,1 persen, yaitu dari Rp 9.670 menjadi Rp 9.700 per dollar AS. Dengan kondisi tersebut, maka stok pangan harus disediakan secara matang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Inflasi Dorong Pelemahan Rupiah
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2013/02/inflasi-dorong-pelemahan-rupiah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Inflasi Dorong Pelemahan Rupiah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Inflasi Dorong Pelemahan Rupiah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar