Warga Menyeberang Pakai Jukung

Written By Unknown on Rabu, 02 Januari 2013 | 12.03

BANJARMASINPOST.CO.ID,  RANTAU- Jasa penyeberangan menggunakan kelotok menjadi ramai, setelah ambruknya jembatan gantung Baringin Margasari, Tapin, yang ambruk kemarin.

Pantauan Bpost di lapangan, Rabu (2/1) pagi, tak henti-hentinya kelotok kecil membawa penumpang dan sepeda motor menyeberang dari Desa Baringin B dan Desa Candi Laras menuju Margasari.
    
Hanya berselang lima menit, tiba lagi kelotok di Pelabuhan Margasari itu menurunkan penumpang.  Karena masih darurat, ongkos jasa angkutan pun bervariasi, ada memasang tarif Rp 10 ribu sekali menyeberangkan sepeda motor, ada juga Rp 5 ribu perunit sepeda motor. Bahkan ada juga hanya memasang tarif sepembari (tanpa tarif).

 Salah satu jasa penyeberangan itu, Nurdin, yang memasang tarif Rp 10 ribu perunit sepeda motor. Kalau untuk mengangkut manusia saja tarifnya hanya Rp 1000 perorang.
    
"Kami hanya memasang tarif suka rela saja, mulai pagi hingga jam 10.00 sudah tujuh kali bolak-balik bawa penumpang, lumayan hasilnya," ungkap Nurdin kepada Bpost.  "Ini kembali seperti zaman dulu kembali ke jukung," pungkas Nurdin yang kewalahan mengangkut penumpang.


Anda sedang membaca artikel tentang

Warga Menyeberang Pakai Jukung

Dengan url

http://banjarberita.blogspot.com/2013/01/warga-menyeberang-pakai-jukung.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Warga Menyeberang Pakai Jukung

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Warga Menyeberang Pakai Jukung

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger