Terlebih adanya jaminan, kalau proyek tersebut disempunakan sebelum pengelolaan bangunan menyerap dana APBN miliaran itu diserahkan ke pemkab Kotabaru oleh Kemenristek.
Bukti keseriusan dan kesiapan pemkab menerima pengelolaan bangunan menghabiskan dana APBN miliaran rupiah, yang akan dihibahkan Menristek Gusti Muhammad Hatta.
Namun, pada beberapa waktu lalu, Bupati Kotabaru Irhami Ridjani, sudah bertemu Menristek. Bahkan melalui Asisten Prekonomian dan Kesra Setda Kotabaru, Hasbi M Tawab berkunjung ke Kabupaten Lebak salah satu kabupaten yang punya pabrik serupa.
Kasubag Peliputan dan Pemberitaan Setda Kotabaru Pebriyanta Sitepu, mengatakan kunjungan ke kabupaten Lebak, tak hanya upaya memperdalam cara pengoperasian bioiesel pengolah bahan bakar minyak non fosil (biofuel).
Kunjungan itu sekaligus dalam rangka peningkatakan sumber daya manusia (SDM) yang punya keahilian khusus dibidang ini.
Pasalnya, diperlukan SDM yang handal karena dibandingkan harga bahan bakar minyak dari fosil, pengelolaan biodiesel lebih banyak memerlukan biaya untuk operasional.
"Terbentuknya SDM handal dengan harapan operasional biodiesel benar-benar ditangani mereka punya kemampuan teknologi di bidang itu," ujarnya.
Apalagi Menristek menjanjikan akan menyempurnakan pabrik tersebut yang sebagian besar banyak rusak, karena tidak pernah dioperasikan. Pabrik penghasil biofuel dihibahkan setelah siap dioperasikan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kotabaru Serius Ingin Memiliki Pabrik Biodiesel
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2013/01/kotabaru-serius-ingin-memiliki-pabrik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kotabaru Serius Ingin Memiliki Pabrik Biodiesel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kotabaru Serius Ingin Memiliki Pabrik Biodiesel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar