news.com.au
Rima Karaki, seorang presenter televisi di Lebanon, melakukan wawancara jarak jauh dengan seorang ulama radikal yang berada di London, Inggris. Namun, karena merasa dilecehkan oleh sang ulama, Rima melawan dan membentak sang ulama.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BEIRUT — Seorang presenter televisi perempuan di Lebanon dipuji setelah membungkam seorang ulama garis keras yang melecehkannya dalam sebuah acara bincang-bincang.
Rima Karaki, presenter stasiun televisi Lebanon Al-Jadeed TV, tengah mewawancarai Hani Al-Seba'i, seorang ulama yang berbasis di London, akhir pekan lalu.
Dalam wawancara itu Rima menanyakan pendapat Al-Seba'i tentang gelombang umat Kristen yang bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah. Bukannya menanggapi dan menjawab pertanyaan Rima itu, Al-Seba'i malah berbicara keluar dari topik dan menjelaskan sejarah bergabungnya umat Kristen dengan Islam.
"Puncaknya adalah pada 1970-an, saat gerakan revolusi yang digerakkan kelompok kiri. Saat itu, kita mengetahui berbagai organisasi kiri seperti Brigade Merah di Italia, Tentara Merah di Jerman, kelompok Baader Meinhof...," kata Al-Seba'i.
Saat Al-Seba'i masih menyebutkan berbagai organisasi berhaluan kiri di dunia, Rima memotong dan menanyakan terkait kondisi pada masa kini.
"Pada masa kini, apa slogan yang digunakan untuk menarik (umat Kristen) ke dalam kelompok-kelompok itu?" tanya Rima.
Mendapatkan pertanyaan di tengah jalan seperti itu, Al-Seba'i terlihat marah. Dia lalu meninggikan suaranya dan membentak Rima. "Dengar. Jangan pernah memotong kalimat saya. Saya akan menjawab sesuka hati saya," kata Al-Seba'i.
Anda sedang membaca artikel tentang
Merasa Direndahkan, Presenter TV Wanita Lebanon Bentak Ulama Radikal
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2015/03/merasa-direndahkan-presenter-tv-wanita.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Merasa Direndahkan, Presenter TV Wanita Lebanon Bentak Ulama Radikal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Merasa Direndahkan, Presenter TV Wanita Lebanon Bentak Ulama Radikal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar