Banjarmasin Post Group/apunk
Ratusan pengendara motor rela antre berjam-jam di SPBU Coco-coco Banjarbaru, untuk membeli BBM premium. Rata-rata yang antre di SPBU jenis kendaraan bertangki besar seperti motor merk suzuki Thunder. Membludaknya antrean ini disebabkan oleh rencana pengurangan kuota bbm bersubsidi oleh pemerintah.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Senior Sales Executive Retail IV, Pertamina, Dambha Herviyanto Tadjudin pada pertemuan di Graha Abdi Persada dengan Dewan Energi Nasional, Asisten I Pemprov Kalsel menyebutkan antrian yang terjadi saat ini di SPBU di Banjarmasin dan sekitarnya lebih kepada panic buying, Kamis (28/8/2014).
"Biasa yang tidak mengisi full tank kini mengisi full, ada juga yang ketersediaan tangki masih separo mengisi lagi. Ditambah isu kenaikan harga dan peran media," katanya.
Dia juga menyebutkan, media berperan menyampaikan gejolak-gejolak yang terjadi dan sumber provokatif. Pada pertemuan itu dirinya juga menyampaikan bahwa Surat Edaran Pembatasan pembelian BBM subsidi di SPBU yang diterbitkan oleh Gubernur Kalsel dengan harga saat ini sudah tidak up to date lagi.
Dambha Herviyanto Tadjudin memaparkan kuota BBM subsidi di Kalsel. Kembali dirinya menegaskan, sebenarnya ketersediaan BBM subsidi di Kalsel tidak terjadi kelangkaan BBM karena stok tersedia.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dambha Sebut Media Turut Picu Panic Buying
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2014/08/dambha-sebut-media-turut-picu-panic.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dambha Sebut Media Turut Picu Panic Buying
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dambha Sebut Media Turut Picu Panic Buying
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar