BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Penambangan mineral dan batu bara Kalteng, ternyata menjadi perhatian khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan secara khusus, Rabu (2/4/2014), lembaga antirasuwah itu melakukan pertemuan di Palangkaraya.
Selain Gubernur Agustin Teras Narang, para bupati dan wali kota se-Kalteng juga hadir. Pertemuan ini digelar terkait upaya pencegahan korupsi pada sektor sumber daya alam bidang pertambangan.
"Cadangan batubara Indonesia nomor delapan di dunia dan kita menjadi negara eksportir nomor satu. Tapi penerimaannya hanya Rp22 triliun, apakah ini angka yang pantas kita dapatkan?" ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjanarko yang ketika itu langsung menjadi pembicara.
Dalam masalah korupsi, Bambang menyebut sejauh ini sudah memiliki banyak modus. Sistem perbankan beralih ke 'pencairan' tunai (cash and carry). Padahal banyak masalah yang seharusnya bisa digunakan untuk kemakmuran rakyat.
Kondisi listrik 20 persen (50 juta) penduduk belum nikmati listrik, 35,6 persen konsumsi energi sangat tergantung BBM padahal untuk subsidi pada 2014 mencapai 12 persen dari APBN.
"Kita harus pastikan generasi nanti masih bisa menikmati kekayaan sumber daya alam yang ada, terutama di Kalteng," kata Bambang.
Selain Bambang, juru bicara KPK Johan Budi juga turut dalam rombongan. Pertemuan ini juga digelar dalam rangka persiapan rencana aksi dalam pengawasan pegelolaan pertambangan minerba di Kalteng.
Anda sedang membaca artikel tentang
Bambang Bicara Pencegahan Korupsi di Kalteng
Dengan url
http://banjarberita.blogspot.com/2014/04/bambang-bicara-pencegahan-korupsi-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bambang Bicara Pencegahan Korupsi di Kalteng
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bambang Bicara Pencegahan Korupsi di Kalteng
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar